PENGGUNAAN QR CODE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Dunia Pendidikan di Indonesia pada
Tahun ini sedang menghadapi masa transisi kurikulum. Alterasi kurikulum dari
KTSP ke kurikulum 2013 memberikan berbagai perubahan berarti dalam dunia
pendidikan di Indonesia. Terlepas dari pro dan kontra, dampak positif dan
negativenya, yang perlu difahami adalah niat baik dari pemerintah untuk merubah
paradigma pendidikan di Indonesia dari teacher
centered menuju student centered.
Filosofi yang mendasari kurikulum
2013 ini yaitu konstruktivisme. Dalam sebuah proses pembelajaran siswa
difasilitasi oleh guru untuk mengkonstruk (membangun) sendiri pengetahuan dan
konsep – konsep pelajaran. Dalam hal ini guru berperan sebagai fasilitator agar
siswa dapat mengkonstruk sendiri pengetahuan dan konsep pelajaran.
Peran guru dalam filosofi ini
mengalami sedikit pergeseran. Guru tidak lagi menjadi sumber ilmu pengetahun
bagi siswa. Proses pembelajaran bukan lagi “knowledge
transfer” namun sebuah proses membangun bersama-sama pengetahun dan konsep
pelajaran. Guru dituntut untuk lebih cerdas merancang scenario pembelajaran.
Guru diharapkan lebih creative menciptakan proses pembelajaran agar filosofi
konstruktivisme dalam berlangsung dengan baik.
Mengambil sisi positif dari kurikulum
2013, guru dapat menggunakan berbagai sumber pembelajaran dan media
pembelajaran dalam rangka melaksanakan proses pembelajaran. Guru di sekolah
menengah dapat mengoptimalkan teknologi untuk proses pembelajaran. Blog atau
media sejenisnya dapat digunakan oleh guru untuk menyusun materi pelajaran.
Guru juga dapat menggunakan social media sebagai media pembelajaran. Hal – hal
seperti ini akan lebih menarik bagi siswa karena sekan-akan “gue banget” untuk siswa. Media – media
pembelajaran seperti tersebut di atas sangat menyentuh dunia mereka sehingga
siswa akan lebih merasa “fun” dalam
melaksanakan proses pembelajaran.
Salah satu media pembelajaran yang
sangat unik dapat digunakan oleh guru yaitu QR Code. QR (Quick Respond) code adalah sejenis barcode dua dimensi
yang memungkinkan kontennya untuk diterjemahkan dengan kecepatan tinggi. Marker
ini telah menjadi trend sejak awal tahun 2010 hingga sekarang dan
diimplementasikan pada berbagai media khususnya media cetak.
QR Code ini
dapat digunakan oleh guru untuk mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam setiap
mata pelajaran. Untuk menghindari guru sebagai sumber ilmu pengetahuan, melalui
QR Code ini guru memberikan kunci
kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep – konsep pelajaran. QR Code ini dapat dikoneksikan ke berbagai
website pengetahuan yang berhubungan dengan mata pelajaran. QR Code ini juga dapat memuat gambar
atau sebuah proses, dan lain – lain. Akan sangat baik jika gurunya sudah
memiliki blog atau website sendiri sebagai sumber materi pelajaran. QR Code
yang dibuat dapat dikoneksikan ke Blog atau Website guru nya.
Dalam hal ini guru hanya perlu
membuat QR Code nya saja dan
menempelnya di sekeliling kelas. Dalam proses pembelajarannya, siswa hanya
perlu men scan QR Code yang
disediakan oleh guru dan mengikuti perintahnya. Dengan demikian, proses
pembelajaran akan berlangsung dengan sangat mudah, siswa mengeksplore sendiri
konsep yang akan dikonstruk/dibangunnya. Di akhir pembelajaran siswa akan dapat
menyimpulkan materi yang telah dipelajarinya.
Membuat QR Code bagi guru cukup mudah. Di google sudah tersedia beberapa
website yang menyediakan fasilitas pembuatan QR Code secara gratis. Kendala yang mungkin dihadapi yaitu akses
internet sekolah. Namun di zaman sekarang, siswa sudah sangat popular
menggunakan smart phone. Siswa dapat
menggunakan smart phone meraka untuk
kepentingan yang lebih berarti yaitu untuk proses pembelajaran. Selain itu
siswa akan lebih senang melaksanakan proses pembelajaran karena mereka bisa
menggunakan gadget mereka sebagai
fasilitas belajar.
Created By Nia Siti Sunariah. SMKN 4 Kota Sukabumi, 2014